Mengenal lebih jauh tentang keaslian Batu Mulia

Berbicara mengenai Batu Mulia berarti berbicara mengenai bisnis atau hanya hobi mengkoleksi batu dimaksud. Mengkoleksi Batu Mulia atau Batu Akik tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat kalangan atas tapi tersebar keseluruh kalangan masyarakat. Yang membedakannya adalah parameter nilai kemahalan dari batu itu sendiri.

Subyektifitas terhadap harga sejalan dengan kualitas, khasiat, ataupun mitos yang menyertai Batu-batu tersebut. Semakin tinggi kualitas, keunikan, kelangkaan, maka harga yang menyertainya tidak akan dapat diukur hanya dari parameter biaya produksi karena bila sebuah batu sudah menarik hati seseorang maka berapapun harganya akan dibayar juga (tentu saja menyesuaikan dengan kemampuan si pembeli). Tidak jarang harga sebuah batu tidak masuk diakal, karena ukuran tidak sepadan dengan nilai rupiah yang harus dibayar. Tapi ya itulah “game business” yang terjadi diantara perdagangan batu mulia atau batu akik.

<>Ulasan diatas baru menyentuh masalah kualitas fisik batu, dan belum berbicara dari sisi supranatural yang menyertainya. Banyak batu yang dipercaya memiliki tuah atau kekuatan gaib yang sering dimanfaatkan oleh si pembeli seperti kita kenal Batu Akik Mani Gajah (Rejeki dan Pengasihan), Biduri Pandan (Kharisma dan Pengasihan), Badar Besi (kekuatan kebal senjata tajam), Fosil (Anti Racun, dan kesaktian), dan batu lain yang memiliki kelebihan-kelebihan yang sampai saat ini masih dipercaya oleh masyarakat.

Batu tiruan (sintetis)

Saat ini, teknologi merambah ke segala aspek kehidupan manusia, dari peralatan rumah, sampai dengan pesawat terbang. Tak terlepas juga di perdagangan atau bisnis Batu Mulia. Tak sedikit diproduksi batu-batu mulia yang mirip dengan aslinya yang berasal dari teknologi pengolahan batu mulia (beberapa proses disebut sebagai proses pewarnaan, pemotongan, ataupun pemolesan). Batu Mulia yang sitetis sering disebut sebagai batu jenangan, atau batu suntikan. Produk-produk sintetis dipasaran ini banyak beredar dipasaran mengandalkan ketidaktahuan konsumen tentang pengetahuan dan karakteristik sebuah batu karena rata-rata konsumen tidak melakukan test terhadap keaslian batu yang diminati. Kejelian calon konsumen untuk mengenal karakteristik batu mulia atau batu permata memerlukan waktu tersendiri karena hal ini cukup sulit dilakukan mengingat dipasar bebas karakterisitik batu sintetis dan batu yang asli memiliki banyak kemiripan. Lantas apa yang harus dilakukan oleh calon konsumen?

Yang perlu dilakukan adalah :

Membaca tentang literatur-literatus tentang batu mulia dan karakteristiknya

Check on the spot ke pusat perdagangan batu mulia

Sharing dengan rekan sesame kolektor tentang keaslian batu

Mengenal pedagang dari rekan sesama kolektor, karena pedagang juga faham akan “body language” calon pembeli yang kurang paham akan batu, sehingga dengan mengenalkan dengan pedagang langganan adalah cara yang paling aman, karena pedagang juga tidak mau kehilangan konsumen.

Sebenarnya ada ilmu mengenal lebih jauh tentang batu mulia, yaitu Ilmu Gemologi, yang didalamnya mempelajari mineral, struktur yang menyusun batu mulia, sampai dengan efek pantulan cahaya yang menyebabkan batu mulia terlihat sangat menarik dan memikat hati.

Diakhir ulasan ini, penulis mengajak pembaca untuk kembali menyibak misteri keindahan alam yang terpendam dalam batuan sebagai tanda-tanda kekuasaan Illahi.

Sumber: http://satrio74.wordpress.com/2008/04/22/mengenal-lebih-jauh-tentang-keaslian-batu-mulia